Tulisan
kali ini, kita akan sedikit membahas mengenai pola tanam, masih ada yang ingat
apa itu pola tanam? Ketika kita diskusi mengenai pola tanamn banyak yang
mengartikan pola tanam adalah urutan tanam dalam satu bidang tanah. Sebenarnya apa
sih tujuan dari pola tanam, apa manfaatanya dan apa keuntungan dari pola tanam.
Baik
tulisan ini akan coba membahas mengenai pola tanam.dibaca yah…
Pengertian
pola tanam adalah gambaran rencana tanam berbagai jenis tanaman yang akan dibudidayakan
dalam suatu lahan beririgasi dalam satu tahun. Pola tanam merupakan salah satu
proses penanaman yang sangat penting. Karena pola tanam bertujuan agar tanaman
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik menurut Sumaryanto (2011). Menurut
Yodha dalam Syahputra (2017) mengatakan maksud pola tanam adalah rangkaian
tanaman yang ditanam pada sebidang lahan selama kurun waktu tertentu , biasanya
satu tahun. Di dalam pola tanam terkandung unsur-unsur yang kompleks, mulai
dari pemilihan jenis jenis tanaman, cara bertanam, cara 43 panen, serta apakah
nantinya hasil yang diperoleh memiliki nilai pasar atau tidak.
Adapun tujuan pola tanam adalah (1) Mencegah dan mengurangi pengangguran musim (2) Memperbaiki keseimbangan gizi masyarakat petani Adanya pengolahan tanah yang minimal Jika tanaman tumpang sari berhasil semua, masih dapat diperoleh nilai tambah (3) Mengurangi erosi dan jika salah satu tanaman gagal panen, dapat diperoleh dari tanaman yang satu (yang lain). Pola tanam sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu pola tanam monokultur dan pola tanam polikultur. Pola tanam monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja.
Pola
tanam sendiri terbagi dalam 3 macam yaitu (1) Monokultur (2) Rotasi Tanam (crop rotation) (3) Polikultur
Tujuan
menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. Kelebihan sistem
ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun
yang dipelihara hanya satu jenis. Sedangkan kelemahan sistem ini adalah tanaman
relative mudah terserang hama maupun penyakit.
Sedangkan
pola tanam Polikultur ialah pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang terusun dan
terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik. Pola tanam ini
memiliki kelebihan antara lain dapat mengurangi serangan Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT), hal ini dikarenakan tanaman yang satu dapat mengurangi serangan
OPT lainnya, selain itu siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus.
Keuntungan
lain adalah bisa menambah kesuburan tanah. Misalnya dengan menanam tanaman yang
mempunyai perakaran berbeda, misalnya tanaman berakar dangkal ditanam berdampingan
dengan tanaman berakar dalam, maka tanah disekitarnya akan lebih gembur. Selain
itu dengan pola tanam polikultur, petani bisa Memperoleh hasil panen yang
beragam. Penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan menghasilkan panen yang
beragam. Ini menguntungkan karena bila harga salah satu komoditas rendah, dapat
ditutup oleh harga komoditas lainnya.
Namun ada pula beberapa kelemahan dalam pola tanam polikultur, seperti terjadinya persaingan penyerapan unsur hara antar tanaman ataupun benyaknya OPT sehingga lebih sulit dalam pengendaliannya. Pola tanam polikultur sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu tumpang sari (intercropping), tumpang gilir (multiple cropping), tanaman bersisipan (relay cropping), tanaman campuran (mixed cropping) dan tanaman bergiliran (sequential planting)
Sedangkan
Rotasi tanaman adalah praktik penanaman berbagai jenis tanaman secara
bergiliran di satu lahan. Rotasi tanaman diketahi memberikan manfaat bagi
tanah. Elemen utama dari rotasi tanaman adalah pengembalian nutrisi nitrogen
melalui tanaman legum setelah penanaman tumbuhan serealia dan sejenisnya.